Sponsors

12 Maret 2012

Menjawab Syubhat Pemikiran Khawarij Modern

Pertanyaan untuk Syaikh Dr. Shalih bin fauzan al-Fauzan :

"Semoga Allah memberikan kebaikan kepada Anda… Seseorang bertanya ; Bagaimana men-jama’ (mensinkronkan) antara hadits
 
مَنْ قُتِلَ دُوْنَ مَالِهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ

'Barangsiapa siapa yang terbunuh karena mempertahankan hartanya, maka dia adalah syahid', dan hadits

اسْمَعْ وَ أ طِعْ وَ إنْ ضُرِبَ ظَهْرُكَ و أُخِذَ مَالُكَ فَاسْمَعْ وَ أَطِعْ

'Dengar dan taatlah (kepada penguasa) walaupun punggungmu dicambuk dan hartamu dirampas. Dengar dan taatlah!' ?”


Beliau menjawab –hafidzhahullah- :

"(Hadits) ‘Dengar dan taatlah walaupun hartamu dirampas dan punggungmu dicambuk’, untuk waliyyul amr (penguasa), adapun (hadits) mempertahankan harta untuk selain waliyyul amr.

Jika datang seorang zalim, pencuri atau perampok ingin merampas hartamu, maka engkau melawan untuk mempertahankannya walaupun harus terbunuh. Jika engkau terbunuh, maka engkau syahid.

Adapun waliyyul amr, tidak boleh melawan. Jika dia merampas hartamu, jangan melawan. Bahkan bersabarlah diatas hal tersebut demi untuk menolak salah satu dari dua keburukan. Berbeda antara sikap terhadap penguasa dengan rakyat biasa; orang-orang zalim dari kalangan rakyat biasa".

--OOOOO--

Pertanyaan :

"Semoga Allah memberikan kepada Anda kebaikan, wahai Syaikh… Penanya bertanya pada bagian kedua dari pertanyaannya, mengenai hadits ‘Dengar dan taatlah walaupun punggungmu dicambuk’. Bagaimana pendapat Anda tentang orang yang mengatakan : Hadits ini menjadikan seorang muslim bersikap lemah (pengecut)."


Beliau menjawab :

“Hadits ini justru membawa seorang muslim kepada ketaatan, kepada kekuatan. Karena ketaatan kepada penguasa adalah kekuatan., bukan kelemahan. Dia meninggalkan perbuatan tersebut (yaitu melawan penguasa) untuk kemaslahatan umum dan satunya kalimat (kaum muslimin).

Para pengikut hawa nafsu (ahli bid’ah) ingin berlepas dari hadits-hadits shahih, dengan maksud agar ide-ide dan pemikiran mereka bisa selamat. Itulah tujuan mereka. Mereka membuat keragu-raguan dalam ayat-ayat dan hadits-hadits agar pemikiran menyimpang mereka bisa selamat. Maka tidak perlu heran dengan hal tersebut".


================

Sumber : Kitab Syarah Hadits ( إنا كنا فى جاهلية ) oleh Syaikh Dr. Shalih al-Fauzan hafidzahullah ta’ala.

0 tanggapan:

Posting Komentar